Cukup Diam dan Uang Mengalir
- Bimo Wicaksana
- Dec 8, 2015
- 2 min read

Era globalisasi telah membuat uang menjadi segalanya untuk hidup di zaman yang serba sulit ini. Mulai dari harga pangan, sandang, dan papan pun sekarang dapat dibilang sangat tinggi. Maka untuk mendapatkan uang demi memenuhi kebutuhan hidup, seseorang harus dapat melakukan semuanya dengan cepat. Namun benarkah seperti itu?
Diam seperti batu. Ternyata hal tersebut dapat membuahkan pundi-pundi uang di era globalisasi yang serba cepat ini.
Cobalah kalian berkunjung ke Kawasan Wisata Kota Tua. Di situ kalian akan menemukan banyak patung-patung bergerak loh. Nah mereka itu adalah manusia batu yang setiap hari menghiasi Kawasan Kota Tua untuk dijadikan objek foto. Pengunjung dapat memberikan uang seikhlasnya kepada mereka, bahkan kalian dapat berfoto bersama tanpa harus memberikan uang. Beberapa dari mereka bahkan menjadikan hal tersebut menjadi profesi utamanya.

Idris contohnya, pria asal bogor ini setiap hari berdiri tanpa kenal lelah demi mengais rezeki dari para pengunjung. Idris yang tergabung dalam Komunitas Manusia Batu (KOMBAT) tidak sendirian, selain anggota lain dari KOMBAT. Banyak juga manusia batu yang lain dengan tema yang berbeda-beda, ada KOMBAT dengan tema pahlawannya. Ada KOTU-ART dengan tema “melayang” nya, ada manusia batu yang menjadi tokoh adat seperti Si Pitung, Nona Belanda dan lain sebagainya.

Modal untuk menjadi manusia batu ini pun ternyata tidak sedikit. Menurut Idris, untuk membuat baju ala Bung Tomonya tersebut, beliau membutuhkan setidaknya 1 juta rupiah. Modal yang dibutuhkan untuk menjadi manusia batu memang beragam, namun rata-rata uang yang dikeluarkan untuk menjadi manusia batu yaitu ratusan ribu rupiah, karena biaya baju, asesoris, dan make up yang memang tidak murah.

Soal penghasilan, ternyata para patung bergerak ini mendapatkan uang cukup banyak dari hanya berpose untuk foto dengan pengunjung. Setiap harinya, mereka selalu mendapatkan uang diatas 100 ribu rupiah. Bahkan tim Kombiindo menemukan fakta bahwa pak idris dapat membiayai 2 orang adiknya yang kuliah, 2 orang adiknya yang masing-masing masih SMP dan SMA, juga 1 anaknya yang sedang berkuliah di Universitas Mercu Buana. Semua uang itu dia dapatkan dari hasil menjadi objek foto berupa manusia batu di Kota Tua. Bahkan beliau juga sering membantu tetangganya yang membutuhkan dana apabila kekurangan.
Menurut hasil wawancara yang tim Kombiindo dapat, jam kerja mereka itu sekitar jam 9 pagi sampai jam 6 sore, lebih lama dari orang kantoran biasa yang, hanya kerja dari jam 8 sampai jam 4. Walau diam, berdiri dalam waktu selama itu bukan hal yang bisa dilakukan orang biasa loh guys. Bayangin aja, kalian berdiri selama 2 sampe 3 jam, terus istirahat 5 menit, abis itu lanjut berdiri lagi. Apalagi pas siang bolong, haduuuh itu teriknya udah sampe ke ubun-ubun.
So guys, ternyata banyak banget loh profesi-profesi yang gak kepikiran sama kita kaya yang daritadi dijelasin nih. Diem aja berdiri kaya patung ternyata bisa menghasilkan uang juga loh, asal berdirinya dibarengin sama kreativitas yaaaa. Sooo, kamu juga bisa kok menghasilkan uang dari hal-hal yang tidak terduga. Semoga sukses kawan!
