Doyok jadi Jenderal Soedirman
- Desi Yolanda Tarigan
- Dec 8, 2015
- 2 min read
Dijaman sekarang susahnya mencari pekerjaan, dikarenakan Ijasah yang kurang memadai.
Seperti yang dilakukan oleh Bapak dari 3 orang anak itu atau biasa disapa Bapak Doyok yang
harus memilih kehidupannya dengan menjadi manusia batu di Museum Fatahillah, Jakarta Barat.
Ia bergabung menjadi komunitas manusia batu pada tahun 2013 dan terinspirasi oleh rekannya
yang bernama Bapak Idris. Menjadi manusia batu pastilah ada sisi suka dan dukanya.
Dilihat dari sisi sukanya menjadi manusia batu sangatlah membuat dia cukup terkenal, karna sering ada panggilan di acara televisi swasta di Indonesia. Sedangkan sisi dukanya menjadi manusia batu itu tidaklah mudah, karna dibutuhkan perjuangan berat dalam memulai aksi menjadi patung di kota tua.
Butuh mental dan fisik yang kuat, harus siap untuk godaan para pengunjung dan
keisengannya serta dapat dilihat juga dari banyaknya orang-orang yang tidak ingin berfoto
bersama dia, berdiri tepat di tengah lapangan museum Fatahilah untuk melawan panasnya
matahari dan dinginnya hujan.

Tetapi dari itulah yang membuat Bapak Doyok menjadi tambah
semangat untuk mencari rezeki. Banyaknya pengalaman-pengalaman seperti itu sudah tidak
asing lagi diantara anggota Kombat. Menurut Bapak Doyok, dengan berprofesi menjadi manusia
batu dapat memenuhi kebutuhan setiap harinya. Dan setidaknya dia bisa membayar uang
kontrakan yang berada di jalan kencur hanya dengan menjadi manusia batu tersebut.
Bapak Doyok yang berprofesi sebagai Manusia Batu Jendral Soedirman mengatakan bahwa dia bangga akan profesinya tersebut. Karna dapat menginspirasi anak-anak dijaman sekarang yang sudah mulai lupa akan pahlawan kita, serta dia bangga akan semangatnya para pejuang demi memperjuangkan Republik Indonesia (RI).
Awal dari kedatangan manusia batu itu terkadang membuat Bapak Doyok beranggapan aneh saat merintis aksi menjadi patung. Kini para patung itu sudah menjadi primadona di Kawasan wisata kota tua. Para kombat itu selalu menjadi incaran gambar abadi para pengunjung. Sekarang para patung itu kini seperti menjadi ikon tambahan bagi kawasan wisata kota tua.