top of page
Search

Wajah Baru di Kota Tua

  • Octaviani Sari Dewi
  • Dec 8, 2015
  • 2 min read

Kawasan wisata Kota Tua merupakan destinasi wisata sejarah yang cukup terkenal di Jakarta. Tak sedikit pula wisatawan asing yang berkunjung kesini hanya untuk melihat bangunan tua dan sejarah Ibu Kota Indonesia. Letaknya yang cukup strategis ini juga menarik wisatawan lokal. Berbagai museum sejarah berada di kawasan ini, gedung-gedung tua juga menambah kesan jadul disini.

Tidak hanya keberadaan bangunan tua yang menarik perhatian wisatawan, salah satunya adalah objek Manusia Batu. Apa itu Manusia Batu? Tidak terbayangkan di benak wisatawan ada sosok manusia Batu di kawasan tersebut. Teriknya cuaca di siang hari ditambah panasnya lantai lapangan seolah menjadi pertanyaan wisatawan mengapa ada manusia batu yang bertahan berdiri cukup lama.

Sejak tahun 2012 kehadiran manusia batu di kawasan wisata kota tua menjadi hal yang sangat menarik. Tidak sedikit wisatawan yang tertarik untuk mengabadikan kunjungannya ke kota tua dengan berpose bersama manusia batu. Pada awal kemunculannya hanya ada satu sosok manusia batu yang cukup legendaris di sini. Ia mengambil sosok pahlawan Bung Tomo.

Waktu berjalan dan semakin bertambah pula sosok manusia batu di Kota Tua. Mulai dari satu orang bertambah menjadi total sepuluh orang. Sosok yang ditampilkan pun beraneka ragam. Ada karakter Jenderal Sudirman, Noni Belanda, Bung Hatta, Petani Pejuang, dan masih banyak yang lainnya. Mereka menjadi manusia batu setelah meminta izin terlebih dahulu kepada sosok manusia batu pertama “Bung Tomo”. Setelah mendapat persetujuan barulah mereka muncul menggunakan karakter-karakter baru.

“Mereka datang ke saya minta izin boleh tidak menjadi manusia batu seperti saya? Akhirnya ada 9 orang yang menjadi manusia batu di Kota Tua seperti saya ini. Dari situ saya memiliki ide saya ingin membentuk komunitas yang anggotanya adalah semuanya manusia patung.”

Tepat pada tanggal 1 April 2013 pukul 3 sore terbentuklah komunitas manusia batu di Kota Tua. Melihat berkembangnya sosok manusia batu di Kota Tua pihak pengelola pun memanggil Pak Idris “Bung Tomo” sebagai pencetus manusia batu. Pemanggilan itu bertujuan agar keadaan wisata Kota Tua tetap kondusif sehingga keberadaan manusia batu di Kota Tua dibatasi. Berawal dari pemanggilan itu akhirnya terbentuklah komunitas manusia batu.

Di sepanjang perjalanan tahun ke tahun mulai muncul lah berbagai komunitas yang mengikuti jejak komunitas manusia batu. Namun sayang bagi anggota komunitas manusia batu yang awalnya terbentuk berisikan sepuluh orang semakin berkurang menjadi enam orang saja. Justru keadaan ini dimanfaatkan komunitas lain untuk mengambil tempat.

SLXLM

null

​Pihak pengelola yang awalnya membatasi keberadaan manusia batu seolah menutup mata dengan kehadiran manusia batu yang lainnya. Peraturan yang sebelumnya membatasi keberadaan manusia batu seperti dihiraukan. Namun hal itu tidak memudarkan semangat komunitas manusia batu sebagai komunitas pertama dan resmi dari pengelola Kota Tua.

Keberadaan Komunitas Batu di kawasan Wisata Kota Tua sudah menjadi ikon di sini. Banyak wisatawan yang memang sengaja datang ke Kota Tua hanya untuk berfoto dengan manusia batu. Sudah terpatri di benak wisatawan apabila datang ke Kota Tua maka haruslah bertemu dengan ikon Kota Tua yaitu manusia batu. Sudah banyak memang orang-orang yang menganggap manusia batu adalah objek wisata yang unik.

 
 
 
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page